oleh : Bpk H. Haikal
for-mass.blogspot.com |
Kebanyakan mahasiswa menganggap kegiatan menulis bukanlah suatu hal yang penting. Menulis hanyalah kegiatan yang terjadi di dalam kelas dan saat menulis laporan. Mereka kebanyakan belum memahami pentingnya menulis bagi kehidupan mereka yang akan datang. Menulis tidak hanya kegiatan membuat artikel. Menulis juga mencakup seluruh kegiatan yang melibatkan pikiran, dan hati sebagai komponen utamanya.
Menurut bapak H.Haikal selaku dosen tamu yang mengajar kapita selekta, menulis bukanlah hanya “menyibukkan” tangan untuk bekerja, namun juga melatih otak untuk memikirkan judul apa yang kira-kira pantas dijadikan bahan untuk sebuah tulisan. Menurut beliau banyak sekali manfaat menulis bagi kehidupan. Salah satunya ialah kemudahan untuk mengembangkan apa yang ada di dalam pikiran dan hati untuk dituangkan ke atas sebuah media dengan kata-kata sebagai kekuatan penarik massa.
Terdapat beberapa manfaat menulis :
1. Mengekspresikan yang ada dalam pikiran kita
Menulis adalah media untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran kita, kebebasan terdapat dalam menulis.Terkadang dengan menulis kita akan merasa tenang dan mendapatkan kepuasaan tertentu. Dalam tulisan kita dapat memberi tahu seseorang yang secara lisan kita tidak dapat menyampaikannya. Ekspresi diri merupakan kebahagiaan yang utama, maka menulislah.
2. Personal branding
Dengan tulisan anda dapat membangun citra diri (self image) dan promosi diri (personal branding). Tulisan dapat menjadi penunjang tujuan, karir atau pekerjaan anda. Tulisan dapat membangun karakter anda, selain media untuk menyampaikan tujuan anda.
3. Menulis itu menyehatkan
Menulis juga ternyata baik untuk kesehatan. Menulis dapat menjernihkan pikiran, menghilangkan trauma, membantu menyelesaikan masalah selain untuk mendapatkan dan menggali informasi-informasi baru, karena dengan menulis kita akan berpikir untuk menuliskan sesuatu yang baru, yang dapat menambah pengetahuan kita dan membuat orang tertarik membacanya. Dalam jurnal Clinical Pyschology, James Pennebaker, Ph.D dan Janet Seager, orang yang memiliki kebiasaan menulis akan memiliki kondisi mental yang lebih sehat dari mereka yang tidak memiliki kebiasaan menulis. Pikiran yang sehat tentunya akan memiliki kekuatan untuk memberi dampak positif pada tubuh kita secara positif.
4. Menulis merupakan media penyampai dan berbagi
Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan dan berbagi sesuatu dengan orang lain. Tulisan dapat menghubungkan seseorang dengan orang lainnya, orang banyak bahkan dunia. Dengan tulisan seseorang yang berbeda generasi dapat mengetahui dan merasakan kehidupan dari generasi lain. Sejarah disampaikan dengan tulisan, sejarah pun dapat dirubah dengan sebuah tulisan.
5. Mengasah ketajaman pikiran
Dengan menulis seseorang dipaksa untuk berpikir secara baik, sistematis dan efektif. Karena dengan tulisan seseorang ingin dapat dipahami oleh orang lain, dalam hal ini tulisannya ingin dapat dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
1. Mengekspresikan yang ada dalam pikiran kita
Menulis adalah media untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran kita, kebebasan terdapat dalam menulis.Terkadang dengan menulis kita akan merasa tenang dan mendapatkan kepuasaan tertentu. Dalam tulisan kita dapat memberi tahu seseorang yang secara lisan kita tidak dapat menyampaikannya. Ekspresi diri merupakan kebahagiaan yang utama, maka menulislah.
2. Personal branding
Dengan tulisan anda dapat membangun citra diri (self image) dan promosi diri (personal branding). Tulisan dapat menjadi penunjang tujuan, karir atau pekerjaan anda. Tulisan dapat membangun karakter anda, selain media untuk menyampaikan tujuan anda.
3. Menulis itu menyehatkan
Menulis juga ternyata baik untuk kesehatan. Menulis dapat menjernihkan pikiran, menghilangkan trauma, membantu menyelesaikan masalah selain untuk mendapatkan dan menggali informasi-informasi baru, karena dengan menulis kita akan berpikir untuk menuliskan sesuatu yang baru, yang dapat menambah pengetahuan kita dan membuat orang tertarik membacanya. Dalam jurnal Clinical Pyschology, James Pennebaker, Ph.D dan Janet Seager, orang yang memiliki kebiasaan menulis akan memiliki kondisi mental yang lebih sehat dari mereka yang tidak memiliki kebiasaan menulis. Pikiran yang sehat tentunya akan memiliki kekuatan untuk memberi dampak positif pada tubuh kita secara positif.
4. Menulis merupakan media penyampai dan berbagi
Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan dan berbagi sesuatu dengan orang lain. Tulisan dapat menghubungkan seseorang dengan orang lainnya, orang banyak bahkan dunia. Dengan tulisan seseorang yang berbeda generasi dapat mengetahui dan merasakan kehidupan dari generasi lain. Sejarah disampaikan dengan tulisan, sejarah pun dapat dirubah dengan sebuah tulisan.
5. Mengasah ketajaman pikiran
Dengan menulis seseorang dipaksa untuk berpikir secara baik, sistematis dan efektif. Karena dengan tulisan seseorang ingin dapat dipahami oleh orang lain, dalam hal ini tulisannya ingin dapat dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
Kebanyakan orang berkata bahwa mereka tidak dapat membuat sebuah karya tulis. Entah itu cerpen, artikel, puisi, pantun, dan sebagainya. Namun menulis bukanlah suatu bakat. Menulis ialah kebiasaan yang dapat dilatih dan semua orang mampu melakukannya. Bagaimana jika orang tersebut cacat? Sekali lagi, menulis tidak hanya “menyibukkan” tangan untuk bekerja. Kekuatan tulisan itulah yang lebih penting.
Kesuksesan bapak H.Haikal hingga sekarang pun ia tanamkan dari menulis. Belum lama ini, beliau mengkritik sebuah buku yang berjudul Serpihan Kisah Bu Risma. Banyak sekali kesalahan yang terdapat dalam penulisan. Hal ini membuat beliau berpikir bahwa menulis saat ini tidak dibiasakan sejak dini.
Seorang mahasiswa pun dituntut untuk mengembangkan diri mereka dalam hal tulis-menulis ini. Tak hanya dibutuhkan dalam laporan, namun karya tulis yang lain pun perlu mendapat perhatian dari mahasiswa tersebut. Misalnya saja seorang mahasiswa yang mampu menulis puisi. Tak perlu terlalu romantis, yang pasti dapat mewakili apa yang anda rasakan.
Entah bagaimana mahasiswa yang tak pernah membuat karya tulis sama sekali. Bagaimana mereka dapat membuat sebuah tesis? Apakah hanya mengandalkan terbatasnya kemampuan bahasa yang mereka miliki saja? Tentu saja tidak. Menulis pun menuntut kita untuk terus mengembangkan kosakata yang kita miliki untuk membuat tulisan kita menjadi lebih berkualitas.
dutashare.blogspot.com |
Maka dari itu, budayakan menulis di kalangan mahasiswa. Mulailah dari tulisan yang sederhana. Berlanjut ke tulisan yang lebih panjang dan lebih bermutu. Yakinlah bahwa semua orang mampu menciptakan sebuah karya. Dan yakinlah bahwa kegiatan tulis-menulis yang anda biasakan sejak dini akan bertahan meskipun anda semakin tua.