Sabtu, 27 September 2014

Pentingnya Menulis




                                            oleh : Bpk H. Haikal 


for-mass.blogspot.com




       Kebanyakan mahasiswa menganggap kegiatan menulis bukanlah suatu hal yang penting. Menulis hanyalah kegiatan yang terjadi di dalam kelas dan saat menulis laporan. Mereka kebanyakan belum memahami pentingnya menulis bagi kehidupan mereka yang akan datang. Menulis tidak hanya kegiatan membuat artikel. Menulis juga mencakup seluruh kegiatan yang melibatkan pikiran, dan hati sebagai komponen utamanya.



     Menurut bapak H.Haikal selaku dosen tamu yang mengajar kapita selekta, menulis bukanlah hanya “menyibukkan” tangan untuk bekerja, namun juga melatih otak untuk memikirkan judul apa yang kira-kira pantas dijadikan bahan untuk sebuah tulisan. Menurut beliau banyak sekali manfaat menulis bagi kehidupan. Salah satunya ialah kemudahan untuk mengembangkan apa yang ada di dalam pikiran dan hati untuk dituangkan ke atas sebuah media dengan kata-kata sebagai kekuatan penarik massa. 

Terdapat beberapa manfaat menulis :

1. Mengekspresikan yang ada dalam pikiran kita
Menulis adalah media untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran kita, kebebasan terdapat dalam menulis.Terkadang dengan menulis kita akan merasa tenang dan mendapatkan kepuasaan tertentu. Dalam tulisan kita dapat memberi tahu seseorang yang secara lisan kita tidak dapat menyampaikannya. Ekspresi diri merupakan kebahagiaan yang utama, maka menulislah.

2. Personal branding
Dengan tulisan anda dapat membangun citra diri (self image) dan promosi diri (personal branding). Tulisan dapat menjadi penunjang tujuan, karir atau pekerjaan anda. Tulisan dapat membangun karakter anda, selain media untuk menyampaikan tujuan anda.

3. Menulis itu menyehatkan
Menulis juga ternyata baik untuk kesehatan. Menulis dapat menjernihkan pikiran, menghilangkan trauma, membantu menyelesaikan masalah selain untuk mendapatkan dan menggali informasi-informasi baru, karena dengan menulis kita akan berpikir untuk menuliskan sesuatu yang baru, yang dapat menambah pengetahuan kita dan membuat orang tertarik membacanya. Dalam jurnal Clinical Pyschology, James Pennebaker, Ph.D dan Janet Seager, orang yang memiliki kebiasaan menulis akan memiliki kondisi mental yang lebih sehat dari mereka yang tidak memiliki kebiasaan menulis. Pikiran yang sehat tentunya akan memiliki kekuatan untuk memberi dampak positif pada tubuh kita secara positif.

4. Menulis merupakan media penyampai dan berbagi
Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan dan berbagi sesuatu dengan orang lain. Tulisan dapat menghubungkan seseorang dengan orang lainnya, orang banyak bahkan dunia. Dengan tulisan seseorang yang berbeda generasi dapat mengetahui dan merasakan kehidupan dari generasi lain. Sejarah disampaikan dengan tulisan, sejarah pun dapat dirubah dengan sebuah tulisan.

5. Mengasah ketajaman pikiran
Dengan menulis seseorang dipaksa untuk berpikir secara baik, sistematis dan efektif. Karena dengan tulisan seseorang ingin dapat dipahami oleh orang lain, dalam hal ini tulisannya ingin dapat dimengerti oleh orang lain yang membacanya.

www.dreamstime.com
Kebanyakan orang berkata bahwa mereka tidak dapat membuat sebuah karya tulis. Entah itu cerpen, artikel, puisi, pantun, dan sebagainya. Namun menulis bukanlah suatu bakat. Menulis ialah kebiasaan yang dapat dilatih dan semua orang mampu melakukannya. Bagaimana jika orang tersebut cacat? Sekali lagi, menulis tidak hanya “menyibukkan” tangan untuk bekerja. Kekuatan tulisan itulah yang lebih penting.

Kesuksesan bapak H.Haikal hingga sekarang pun ia tanamkan dari menulis. Belum lama ini, beliau mengkritik sebuah buku yang berjudul Serpihan Kisah Bu Risma. Banyak sekali kesalahan yang terdapat dalam penulisan. Hal ini membuat beliau berpikir bahwa menulis saat ini tidak dibiasakan sejak dini.
kamuitubeda.wordpress.com
Seorang mahasiswa pun dituntut untuk mengembangkan diri mereka dalam hal tulis-menulis ini. Tak hanya dibutuhkan dalam laporan, namun karya tulis yang lain pun perlu mendapat perhatian dari mahasiswa tersebut. Misalnya saja seorang mahasiswa yang mampu menulis puisi. Tak perlu terlalu romantis, yang pasti dapat mewakili apa yang anda rasakan.


    Entah bagaimana mahasiswa yang tak pernah membuat karya tulis sama sekali. Bagaimana mereka dapat membuat sebuah tesis? Apakah hanya mengandalkan terbatasnya kemampuan bahasa yang mereka miliki saja? Tentu saja tidak. Menulis pun menuntut kita untuk terus mengembangkan kosakata yang kita miliki untuk membuat tulisan kita menjadi lebih berkualitas.



dutashare.blogspot.com



     Maka dari itu, budayakan menulis di kalangan mahasiswa. Mulailah dari tulisan yang sederhana. Berlanjut ke tulisan yang lebih panjang dan lebih bermutu. Yakinlah bahwa semua orang mampu menciptakan sebuah karya. Dan yakinlah bahwa kegiatan tulis-menulis yang anda biasakan sejak dini akan bertahan meskipun anda semakin tua. 

Senin, 22 September 2014

COMMUNICATING UNIVERSITY SOCIAL CAMPAIGN
Oleh: Associate Profesor
Dr. Jamilah Hj.Ahmad, FIPR
Sumber gambar:
Http://www.eoi.es/blogs/ianamalaga/2012/06/09/the-good-wil-hunting-of-social-media-campaigns/

Sebagai mahasiswa komunikasi, kami harus dilatih untuk melakukan kampanye sosial.
Pada kesempatan kali ini, kami mendapat pembekalan bagaimana cara yang baik untuk melaksanakan kampanye sosial.
How do we communicate University campaign?
Sumber gambar : 
www.Cambridgemarketingconsultancy.co.uk/strategicmarketingplanning.php


Sebelum kita menyusun sebuah kampanye sosial, kita harus mengetahui terlebih dahulu :
- Apa tujuan dari diadakannya kampanye tersebut.
- Apa sasaran yang ingin dicapai dari acara atau kegiatan tersebut.
- Peranan apa saja yang dibutuhkan dalam kampanye.
- Siapa yang menjadi target audiens.
- Pesan apa yang akan disebarkan untuk mempengaruhi target audiens, agar terjadi perubahan sikap yang lebih baik.
- Serta media apa yang akan digunakan sebagai sarana.
Sumber gambar: 
www.illustrationsof.com

Terdapat 5 tipe kampanye sosial :
Photo Campaigns, Design Campaign, Blog Entries, Video Campaign, dan Mixed- Media.
Dalam mengkomunikasikan kampanye ada 4 proses Public Relations yang bisa menjadi acuan, yaitu:
1. Penjelasan masalah (analisis situasional - SWOT)
2. Perencanaan program (stategi)
3. Mengambil tindakan
4. Mengevaluasi hasil akhir
sumber gambar : 
Http://www.inceif.org


Persiapan sebelum Event
- Program yang akan disusun
- Target Audiens
- Launching Kampanye
Penilaian Post Event
- Dengan evaluasi kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari acara yang dilangsungkan.

Selanjutnya, media merupakan bagian penting yang dapat membuat kampanye sosial kita lebih mudah menjangkau banyak audiens. Namun seringkali kita malas untuk menggandeng media. Berikut ini dijabarkan 2 kunci untuk membuka pintu ketertarikan media:
1. Memahami cerita apa yang media inginkan untuk dibuat berita.
2. Memastikan bahwa informasi yang kita berikan memenuhi syarat bagi media.

Setelah mendapat pembekalan pemgetahuan ini, makan setiap mahasiswa lebih bisa percayadiri dalam menjalankan kampanye sosial. Karena sebagai mahasiswa komunikasi, kita harus menaruh banyak perhatian pada lingkungan sosial dan setiap permasalahan yang ada.

Sabtu, 13 September 2014

Literasi Media

oleh: Jimmy Silalahi


jimmy silalahi

http://indonesiarayanews.com
/foto_berita/media2.jpg
Mata kuliah kapita selekta hari ini membahas mengenai literasi media, dalam perkuliahan kali ini diisi oleh bapak Jimmy Silalahi selaku Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers.  Pada awal perkuliahan sebuah pertanyaan muncul, yaitu “bagaimana cermin kemerdekaan pers di Indonesia?” 


http://www.muslimdaily.net/file/
rohisbandung/PHTO0187.JPG
Setelah ditelusuri secara mendalam di beberapa media ternyata masih seringkali dijumpai berbagai pelanggaran dalam hal kode etik jurnalistik, contohnya dalam penyensoran gambar , dimana gambar yang menunjukan kekerasan maupun pornografi sebelum dipublikasikan kepada publik harus dilakukan penyensoran terlebih dahulu namun pada kenyataannya gambar tersebut dibiarkan apa adanya tanpa dilakukan penyensoran atau blur.  Hal tersebut sangatlah tidak pantas dimana peran pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial sesuai dengan UU no 40 tahun 1999, pasal 3.

http://www.gresnews.com/images_content/20121123Logo%20Dewan%20Pers-pwibanten.com.jpeg

Karena adanya berbagai pelanggran kode etik tersebut maka berbagai aduanpun muncul ke badan yang bertanggung jawab dalam hal pemberitaan tersebut, tak lain adalah dewan pers.  Menurut bapak Jimmy 85% pengaduan yang muncul ke dewan pers adalah berhubungan dengan pelanggran kode etik jurnalistik. Dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan pemberitaan Dewan Pers menggunakan beberapa teknik penyelesaian yaitu,
  1. Mediasi (antar pihak yang bersengketa karena pemberitaan)
  2. Pernyataan Penilaian Rekomendasi (untuk media/wartawan)
  3. Surat dan/atau Komunikasi (dengan pihak lain)
  4. Pemberian pendapat (kepada aparat hukum yang menerima dan sedang memproses laporan / delik aduan terkait pers)

Selain dewan pers, masyarakat juga memiliki peran penting yang berhubungan dengan pers sesuai dengan UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers, yaitu:
  •         Masyarakat dapat melakukan kegiatan untuk mengembangkan kemerdekaan pers dan menjamin hak memperoleh informasi yang diperlukan. Hal ini dapat berupa :
  •    memantau dan melaporkan analisis mengenai pelanggaran hukum dan kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan oleh pers. Salah satunya dengan membentuk Media Watch
  •     menyampaikan usulan dan saran kepada Dewan Pers dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas pers

http://3.bp.blogspot.com/-1DLDforZoHg/UnYcrg71A7I/AAAAAAAAAGc/
ktrNWK4KIMg/s1600/image.jpeg
Agar tindak terjadi berbagai pelanggaran tentang pers dan pemberitaan maka setiap wartawan wajib mengetahui isi dari Kode Etik Jurnalistik (KEJ), yang isinya adalah:

Pasal 1
            Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk

Pasal 2
            Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Pasal 3
            Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Pasal 4
            Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

Pasal 5
            Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Pasal 6
            Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

Pasal 7
            Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.

Pasal 8
            Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

Pasal 9
            Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

Pasal 10
            Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Pasal 11
            Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
            

Sabtu, 06 September 2014

Survei, Quick Count & Exit Poll dalam Pemilu

Dalam Konteks Marketing Politik
oleh: Dra. Sarah Santi, Msi
Dra. Sarah Santi

 
Pemilihan umum merupakan suatu momen yang di tunggu oleh masyarakat Indonesia terutama pada Pemilihan umum 2014. Para calon-calon dalam politik tidak berhenti berlomba-lomba mengumpulkan simpati dan suara masyarakat mealui kampanye-kampanye yang dilakukan. Seluruh masyarakat pun juga ingin ikut berpartisipasi dalam momen bersejarah tersebut. Pada pembahasan kuliah Kapita Selekta oleh dosen tamu Ibu Dra. Sarah Santi, Msi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, terdapat beberapa pertanyaan yang menghasilkan berbagai pembahasan menarik.
Mengapa hanya terdapat 2 calon presiden saja pada tahun 2014? Dua calon presiden dipilih berdasarkan survey di dalam partai-partai yang bersangkutan. Calon wakil presiden pun dipilih karena dinilai dapat lebih mendongkrak suara rakyat. Hasil survey digunakan untuk memahami perilaku voters dan mengambil keputusan partai.  Sama hal nya dengan seseorang yang ingin masuk kedalam partai politik yaitu menggunakan survey. Dalam hal tersebut, survey dapat terjadi secara dua arah yaitu partai yang membuat survey untuk calon anggotanya atau calon anggota yang membuat survey untuk kemudian diberikan kepada partai pilihannya.

Terdapat lima macam pasar dalam kampanye politik yaitu media merupakan pilihan berdasarkan media-media tertentu. Kedua yaitu partai organisasi dimana dalam berkampanye, seseorang harus didukung sebuah organisasi partai. Ketiga,  kontributor yaitu pihak donator yang biasanya merupakan seorang pengusaha yang membiayai kampanye politik. Keempat adalah voters yang kelak akan memilih dan menentukan. Dan yang terakhir adalah pihak yang bergelut pada isu-isu tertentu seperti feminism dan aktivitas konstitusi.
Mengapa diperlukan sebuah survey dalam politik? Survey digunakan untuk mengetahui opini publik agar kandidat tau persepsi tentang dirinya dimata publik. Sebagai tolak ukur aspirasi masyarakat, survey biasanya dilakukan setiap bulannya agar masyarakat yang pada awalnya tidak tahu menjadi tahu mengenai kandidat tersebut dan akhirnya bias ikut partisipasi untuk memilih. Hal tersebut biasanya dilakukan melalui media elektronik seperti media televise atau bahkan melalui media sosial. Survey biasanya dilakukan melalui tatap muka dengan responden. Dalam satu kabupaten atau kota diambil 400 responden, dalam satu provinsi diambil 800 responden, dan untuk nasional yaitu 32 provinsi diambil sebanyak 1200 responden. Responden biasanya sudah dipilih secara acak dan bahkan sampai kedaerah pelosok-pelosok desa. Lembaga survey mendapatkan modal untuk membiayai semua proses survey mereka seperti dari klien (calon / partai / pengusaha), dari universitas, atau dari sebuah kerjasama.

http://www.indopos.co.id/wp-content
/uploads/2014/07/quick-count.jpg

Quick count adalah sebuah proses perhitungan secara cepat hasil dari sebuah pemilihan umum di tempat pemilihan umum dengan menggunakan teknik sampling atau teknologi komunikasi. Quick count dilakukan karena berguna untuk memanipulasi adanya kecurangan-kecurangan dalam proses pemilihan di tempat pemilihan umum. Selain itu, quick count juga berguna untuk sebuah negara yang memiliki geografis luar biasa yang luas dan beragam atau Negara berkembang.





http://www.pshyco.net/wp-content/uploads
/2014/05/2014-loksabha-election-exit-poll.jpg
Exit Polls merupakan proses polling dari pemilihan umum yang dilakukan dengan cara mewawancara para pemilih saat keluar dari bilik tempat pemilihan umum. Adapun kelemahan dari exit polls yaitu pihak pewawancara tidak tahu dengan benar apakah orang yang di wawancarai benar-benar berbicara jujur mengenai pilihannya saat di dalam bilik tempat pemilihan umum. Exit polls juga memiliki kelebihan dan kegunaan yaitu exit polls sangat berguna untuk mengetahui bagaimana opini masyarakat mengenai momen politik atau pemilihan umum saat keluar dari bilik suara tempat pemilihan umum.