Pada
tanggal 30 Desember 2014, mahasiswa kelas A Kapita Selekta Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Tarumanagara memiliki dosen tamu yang sangat ahli dalam
bidang jurnalisme. Dosen tamu tersebut bernama Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko
yang lahir di Jakarta pada tanggal 27 Desember 1954. Bapak Kukuh Sanyoto
Widyatmoko sudah mulai bekerja menjadi wartawan sejak tahun 1978. Beliau pernah bekerja sebagai
wartawan di berbagai media mulai dari media nasional sampai media internasional.
Beliau pernah bekerja di berbagai media yaitu Indonesian Observer, Jakarta
Post, RRI, RCTI, CNN en Espanol, Radio Nederland, dan yang terakhir di BBC
news.
Pada hari Selasa tanggal 30 Desember
2014, Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko secara khusus membahas mengenai media
komunikasi di masa sekarang dan di masa mendatang. Apa yang akan terjadi di
masa depan? Menurut Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko, kita semua manusia ada di
dunia ini karena adanya komunikasi karena manusia butuh untuk selalu saling
berkomunikasi. Menurut Bapak Kukuh, siksaan terberat bukan lah sekadar menerima
siksaan kekerasan saja, tetapi siksaan yang terberat adalah jika kita tidak
bisa berkomunikasi sama sekali karena di isolasi di dalam sebuah ruangan untuk
waktu yang lama dan sendirian.
Perkembangan komunikasi dapat
merubah evolusi manusia. Hal tersebut terlihat karena pada tahun 1970an, tidak
ada yang namanya telepon, sedangkan di jaman sekarang ini, manusia dapat saling
berkomunikasi melalui media sosial ke semua orang dimana pun dan siapa pun.
Menurut Bapak Kukuh Sanyoto, media sosial merupakan parlemen jalanan yang
mendunia karena sistem politik jaman sekarang ini didasarkan pada teknologi
komunikasi yang kita miliki. Salah satu contoh yang sedang hangat
diperbincangkan masyarakat yaitu keputusan DPRD mengenai pemilihan secara tidak
langsung. DPRD merupakan wakil rakyat, tetapi apa yang diputuskan oleh DPRD
saat ini sangatlah bertentangan dan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat
Indonesia. Seharusnya, jika pihak DPRD memang benar merupakan wakil rakyat, maka
DPRD dapat memanfaatkan media sosial yang ada untuk meminta pendapat
masyarakat.
Sebuah perubahan harus ada karena
tanpa perubahan tidak akan ada evolusi. Setiap orang tua yang terbiasa tinggal
di jaman dulu mungkin akan takut dengan adanya perubahan karena sulit untuk
menyesuaikan diri, tetapi generasi muda sekarang haruslah menuntut adanya
perubahan. Setiap manusia memiliki rencananya sendiri untuk masa depannya,
tetapi hanya karena satu orang saja rencana tersebut bisa jadi hancur
berantakan. Dijaman yang akan datang, televisi bisa jadi bukan lagi media massa
yang digemari oleh masyarakat. Membuat televisi sendiri sekarang sangat lah
susah karena biaya yang mahal dan memiliki pesaing yang banyak. Semakin banyak channel
televisi, orang akan menonton channel tertentu saja sehingga di masa depan,
channel-channel tersebut sulit untuk saling bersaing.
Media
Konvensional seperti MetroTV dan TVONE merupakan media yang pemimpinnya
memiliki pengaruh terhadap isi beritanya.
Berbeda dengan media sosial, penemu twitter tidak bisa berpengaruh terhadap
isi-isi berita yang terdapat di twitter itu sendiri. Media akan mengangkat apa
yang sedang hangat diributkan masyarakat di media sosial. Seorang wartawan pun
merupakan orang merasa paling tahu dalam segala hal karena mereka lah yang
mencari berita dan menentukan mana yang pantas untuk diberitakan. Media sosial
berbeda dari media televisi, media sosial tidak memerlukan orang-orang redaksi
karena semua ditentukan oleh publik sendiri.
Pada masa depan, semuanya pasti akan
berubah. Dekonstruksi komunikasi yaitu semua ilmu komunikasi dan teori
komunikasi yang telah kita pelajari juga dapat berubah atau hilang dan muncul
sesuatu yang baru. Di masa depan, orang tidak akan peduli dengan apa yang kita
bicarakan, tetapi orang akan peduli dimana dan bagaimana cara kita berbicara.
Dijaman sekarang ini, orang yang
mengikuti pemilu bukanlah mau menentukan pilihan mereka, tetapi mereka hanya
ingin ikut berpartisipasi. Sistem sosial, politik, dan ekonomi juga akan
berubah di masa depan. Wakil rakyat yang dulu sangat dibutuhkan karena tidak
adanya teknologi akan mulai menghilang karena semua bisa menyebar melalui media
sosial yang ada. Hal itu dapat terjadi karena di jaman sekarang ini masyarakat
yang berada di tempat terpencil pun sudah dapat bermain dengan media sosial.
Memang sekarang alat teknologi canggih cenderung mahal, tetapi di masa depan
pasti harga akan menurun sehingga semuanya dapat mengalami perubahan. Oleh
sebab itu Bapak Kukuh Sanyoto mengajak kita semua untuk melakukan perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar