Kamis, 02 Oktober 2014

Media Communication Today & Tomorrow

Pada tanggal 30 Desember 2014, mahasiswa kelas A Kapita Selekta Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara memiliki dosen tamu yang sangat ahli dalam bidang jurnalisme. Dosen tamu tersebut bernama Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko yang lahir di Jakarta pada tanggal 27 Desember 1954. Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko sudah mulai bekerja menjadi wartawan sejak  tahun 1978. Beliau pernah bekerja sebagai wartawan di berbagai media mulai dari media nasional sampai media internasional. Beliau pernah bekerja di berbagai media yaitu Indonesian Observer, Jakarta Post, RRI, RCTI, CNN en Espanol, Radio Nederland, dan yang terakhir di BBC news.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmWZ4kay7hFF22auJ97KhzUbe-TubL_RWcAg-IBeigxJFgbKlS0_WbjuakaOFJwDV0gB6Z7jnxk8peMlEha1bXSlxsSHGCKjTDvn8_gu0mIe5ph-a4gUdK7O8ko_mKpX7UXEpCWKL5D10/s1600/dsc_00391.jpg
            Pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014, Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko secara khusus membahas mengenai media komunikasi di masa sekarang dan di masa mendatang. Apa yang akan terjadi di masa depan? Menurut Bapak Kukuh Sanyoto Widyatmoko, kita semua manusia ada di dunia ini karena adanya komunikasi karena manusia butuh untuk selalu saling berkomunikasi. Menurut Bapak Kukuh, siksaan terberat bukan lah sekadar menerima siksaan kekerasan saja, tetapi siksaan yang terberat adalah jika kita tidak bisa berkomunikasi sama sekali karena di isolasi di dalam sebuah ruangan untuk waktu yang lama dan sendirian.
            Perkembangan komunikasi dapat merubah evolusi manusia. Hal tersebut terlihat karena pada tahun 1970an, tidak ada yang namanya telepon, sedangkan di jaman sekarang ini, manusia dapat saling berkomunikasi melalui media sosial ke semua orang dimana pun dan siapa pun. Menurut Bapak Kukuh Sanyoto, media sosial merupakan parlemen jalanan yang mendunia karena sistem politik jaman sekarang ini didasarkan pada teknologi komunikasi yang kita miliki. Salah satu contoh yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat yaitu keputusan DPRD mengenai pemilihan secara tidak langsung. DPRD merupakan wakil rakyat, tetapi apa yang diputuskan oleh DPRD saat ini sangatlah bertentangan dan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia. Seharusnya, jika pihak DPRD memang benar merupakan wakil rakyat, maka DPRD dapat memanfaatkan media sosial yang ada untuk meminta pendapat masyarakat.
Description: https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2013/04/Media-Sosial-Untuk-Bisnis.jpg
            Sebuah perubahan harus ada karena tanpa perubahan tidak akan ada evolusi. Setiap orang tua yang terbiasa tinggal di jaman dulu mungkin akan takut dengan adanya perubahan karena sulit untuk menyesuaikan diri, tetapi generasi muda sekarang haruslah menuntut adanya perubahan. Setiap manusia memiliki rencananya sendiri untuk masa depannya, tetapi hanya karena satu orang saja rencana tersebut bisa jadi hancur berantakan. Dijaman yang akan datang, televisi bisa jadi bukan lagi media massa yang digemari oleh masyarakat. Membuat televisi sendiri sekarang sangat lah susah karena biaya yang mahal dan memiliki pesaing yang banyak. Semakin banyak channel televisi, orang akan menonton channel tertentu saja sehingga di masa depan, channel-channel tersebut sulit untuk saling bersaing.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMH_tWJ95eAEqw4G8GTHHDgURzHLZfJl74BDsRyesMQEeYJeBPo4vPJ977whTuMZHRqB7rYeAjDcGZ-CyJ8gC85ubvMDqCeVdPhxcpZxSRXentH-2wJLkF5dHnYzIW1kYrLcY_T5PcNdA/s1600/pay-tv-vic-gold-pack_3_thumb%5B2%5D.png
Media Konvensional seperti MetroTV dan TVONE merupakan media yang pemimpinnya memiliki  pengaruh terhadap isi beritanya. Berbeda dengan media sosial, penemu twitter tidak bisa berpengaruh terhadap isi-isi berita yang terdapat di twitter itu sendiri. Media akan mengangkat apa yang sedang hangat diributkan masyarakat di media sosial. Seorang wartawan pun merupakan orang merasa paling tahu dalam segala hal karena mereka lah yang mencari berita dan menentukan mana yang pantas untuk diberitakan. Media sosial berbeda dari media televisi, media sosial tidak memerlukan orang-orang redaksi karena semua ditentukan oleh publik sendiri.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw5L8FAhF3egy5IGsfhYxesBOk1T1vB7K0R6s3M3u5H4nIf2kL8RV2zfKioRZwF3o8cIKKk4XXSSQJ_EeL3PCyuCi5Zi6Z4WXYMsLRzzpYn0DEBjUKtSJkbvmVngfmBKJgm8nzyPHQydD6/s1600/TV+vs+Social+Media.jpg
            Pada masa depan, semuanya pasti akan berubah. Dekonstruksi komunikasi yaitu semua ilmu komunikasi dan teori komunikasi yang telah kita pelajari juga dapat berubah atau hilang dan muncul sesuatu yang baru. Di masa depan, orang tidak akan peduli dengan apa yang kita bicarakan, tetapi orang akan peduli dimana dan bagaimana cara kita berbicara.
            Dijaman sekarang ini, orang yang mengikuti pemilu bukanlah mau menentukan pilihan mereka, tetapi mereka hanya ingin ikut berpartisipasi. Sistem sosial, politik, dan ekonomi juga akan berubah di masa depan. Wakil rakyat yang dulu sangat dibutuhkan karena tidak adanya teknologi akan mulai menghilang karena semua bisa menyebar melalui media sosial yang ada. Hal itu dapat terjadi karena di jaman sekarang ini masyarakat yang berada di tempat terpencil pun sudah dapat bermain dengan media sosial. Memang sekarang alat teknologi canggih cenderung mahal, tetapi di masa depan pasti harga akan menurun sehingga semuanya dapat mengalami perubahan. Oleh sebab itu Bapak Kukuh Sanyoto mengajak kita semua untuk melakukan perubahan.

Description: http://indonesiana.tempo.co/uploads/foto/2014/09/27/change_time.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar